Digital Audio Workstation (DAW) Terbaik
Perdebatan tentang Digital Audio Workstation terbaik tidak akan pernah berakhir. Terlebih lagi untuk pemula yang harus menentukan pilihan yang sulit pada DAW mana yang terbaik.
Untuk menentukan DAW mana yang terbaik selalu bergantung pada siapa yang bertanya dan siapa yang menjawab. Dan pada akhirnya DAW terbaik akan sangat bergantung pada pertanyaan berikut: apa yang akan anda kerjakan? Bagaimana anda akan mengerjakannya? Dimana anda akan bekerja ? Dan anda akan bekerja dengan siapa?
Disini saya akan membahas beberapa skenario dan jawaban yang cocok dari keempat pertanyaan diatas. Mungkin ini akan membantu anda untuk menentukan DAW mana yang cocok untuk anda. Dan pada akhirnya saya akan membahas kelebihan dan kekurangan masing - masing DAW yang terkenal saat ini di Indonesia.
Oke. Mari kita mulai...
1. Apa yang akan anda kerjakan?
- Scenario: Saya ingin merekam band saya.
- Solution: Pro tools adalah yang terbaik dan menjadi standar industri musik apabila anda hanya ingin merekam, mengedit dan mixing track audio tanpa harus memikirkan tentang fitur MIDI yang akan merepotkan anda. Namun Cubase, Sonar, Adobe Audition dan Pyramix juga menjadi pilihan yang tepat dengan kemudahan dan User Interface yang simple. Dengan fitur komposisi MIDI yang sedikit lebih baik dari Pro Tools namun tidak berlebihan dan sangat minimalis. Pilihan anda: Pro Tools, Cubase, Sonar, Adobe Audition, Pyramix.
- Scenario: Saya ingin menjadi Film Score Composer
- Solution: Digital Performer dan Logic biasanya paling sering digunakan oleh film composer untuk scoring film. Tapi banyak juga dari mereka menggunakan Pro Tools ketika tiba saatnya untuk merekam ulang (re-record) beberapa mix dari film. Pilihan anda: Digital Performer, Logic, Pro Tools.
- Scenario: Saya ingin menjadi Music Producer, dimana saya menciptakan tracks/beats untuk orang lain.
- Solution: Cubase, Sonar, dan Logic biasanya paling sering digunakan untuk menciptakan musik karena fitur kreasi musik, virtual instrumen dan loops yang sangat baik. Pilihan anda: Cubase, Sonar, Logic.
- Scenario: Saya ingin mengerjakan audio editing, restorasi suara dan field recording.
- Solution: Untuk audio editing, Adobe Audition dan Sound Forge merupakan yang terbaik. Hal ini dikarenakan Adobe Audition dan Sound Forge sudah memiliki plug-in dan tools khusus untuk restorasi audio built-in di dalam software mereka. Namun apabila anda ingin membeli plug-in tambahan lain untuk restorasi audio, Pro Tools dan Cubase juga cocok untuk anda gunakan. Pilihan anda: Adobe Audition, Sound Forge, Pro Tools, Cubase.
- Scenario: Saya ingin melakukan post-production untuk sebuah film, TV dan game.
- Solution: Pro Tools dan Nuendo menjadi raja untuk post production karena performa mereka yang rock-solid, expandibility serta fitur integrasi antara video dan audio yang sangat baik. Adobe Audition juga cukup sering digunakan apabila di kolaborasikan dengan software video editor seperti Adobe Premiere. Pilihan anda: Pro Tools, Nuendo, Adobe Audition.
- Scenario: Saya ingin merekam musik dengan kualitas terbaik yang ada tanpa embel - embel lain.
- Solution: Sadie, Samplitude, Sonoma dan Pyramix memberikan anda software terbaik yang didedikasikan untuk memberikan kualitas terbaik untuk rekaman anda. Dengan program yang solid dan simple namun sangat fungsional, dan bahkan support merekam dengan format DSD dan DXD. Pilihan anda: Sadie, Samplitude, Sonoma dan Pyramix.
- Scenario: Saya ingin bersenang - senang dan menciptakan musik sebagai hobi.
- Solution: Budget yang akan menjadi masalah anda ketika mengaitkan musik sebagai hobi. Berapa besar budget yang akan anda alokasikan untuk sebuah DAW. Anda bisa mencoba Garage Band, FL Studio, Ableton Live, dan versi limited dari Sonar dan Cubase. Ada banyak sekali DAW gratis yang bisa anda unduh juga melalui internet, namun yang terbaik adalah Audacity dan Ardour. Pilihan anda: Garage Band, FL Studio, Versi limited dari Sonar dan Cubase, Audacity dan Ardour.
- Scenario: Saya ingin berkolaborasi dengan member lain dari band saya, dengan mengerjakan secara individu di studio masing masing untuk album kami
- Solution: Pastikan kalian menggunakan DAW yang sama untuk memastikan kompatibilitas dari file kalian. Untuk mementukannya silahkan lihat pertanyaan "APA" diatas.
- Scenario: Saya akan bekerja dengan seorang vokalis yang tidak mengerti apapun tentang teknologi recording
- Solution: Gunakan apa saja yang anda merasa nyaman menggunakannya. Selama itu terlihat profesional tidak akan ada masalah.
- Scenario: Saya akan bekerja dengan artis dan musisi lain yang akan menuju ke studio besar selama dan setelah proses produksi.
- Solution: Sesuikan DAW anda dengan yang di gunakan oleh studio besar tersebut. Biasanya Studio besar akan menggunakan Pro Tools untuk proses produksi mereka. Hal ini akan mempermudah nantinya ketika akan menggabungkan project anda dan project dari studio tersebut.
- Scenario: Saya akan bekerja sendiri, namun terkadang saya membawa musisi lain untuk membantu saya pada beberapa sesi rekaman dan take vokal.
- Solution: Digital Performer, Cubase, Sonar, dan Logic merupakan yang terbaik karena anda dapat mengkostumisasi sesuai dengan style produksi yang akan anda kerjakan. Pastikan ketika anda membawa musisi lain, anda sudah menguasai betul teknik rekaman pada DAW anda untuk mempermudah sesi rekaman anda. Pilihan anda: Digital Performer, Cubase, Sonar dan Logic.
3. Dimana anda akan bekerja?
- Scenario: Saya akan membuat studio rekaman kecil di kamar saya
- Solution: DAW manapun akan cocok untuk anda. Sesuaikan dengan kebutuhan dan budget anda.
- Scenario: Saya akan membuat studio dengan beberapa ruang produksi dan akan membawa investor masuk lengkap dengan business plan.
- Solution: Akan sangat baik apabila anda menggunakan Pro Tools yang dikenal sebagai industri standard saat ini pada ruang produksi utama. Namun jangan lupa untuk menambahkan DAW lain pada ruang produksi lainnya untuk mempermudah anda bekerja dengan engineer lain.
- Scenario: Saya akan menciptakan music secara langsung selama live performance
- Solution: Terbaik untuk live performance production adalah Ableton Live. Meskipun terkadang juga banyak orang yang menggunakan Reason. Pilihan anda: Ableton Live dan Reason.
- Scenario: Saya akan menciptakan backing tracks yang nantinya akan digunakan untuk sampling ketika live performance.
- Solution: Ableton live tetap menjadi yang terbaik ketika anda dihadapkan dengan kondisi live diatas panggung. Reason dan Logic juga bisa menjadi pilihan anda. Ketiga DAW ini memiliki tools yang sangat baik ketika harus menggunakan virtual instruments, emulator amp untuk gitar, bahkan mengubah dynamic dari tracks dengan menggunakan midi. Pilihan anda: Ableton Live, Reason dan Logic.
- Scenario: Saya akan duduk dan ingin langsung memulai mengerjakan project saya tanpa harus pusing dengan setup nya.
- Solution: Sebagian besar dari DAW sekarang sudah bisa seperti ini. Namun menurut saya yang paling simple dan paling minim set up adalah Digital Performer, Cubase, Sonar dan Logic. Masing masing akan berfungsi seperti instrumen yang membantu anda untuk membuat musik dengan seamless dan terintegrasi dengan baik. Pilihan anda: Digital Performer, Cubase, Sonar, dan Logic.
- Scenario: Saya suka menggunakan template yang sudah di sediakan agar saya dapat mengerjakan dengan cepat.
- Solution: Semua DAW sudah menyediakan template khusus sesuai dengan keperluan anda.
- Scenario: Saya sangat memperhatikan detail kecil dari musik saya, mulai dari awal hingga akhir, mulai dari setup hingga processing semua track saya. Intinya saya rewel dan ribet tentang hasil akhir saya.
- Solution: Apabila anda orang yang sangat rewel dan ingin menggunakan sesuatu yang sangat detail, Pro Tools, Reaper dan Samplitude mungkin cocok untuk anda. Penggunaan istilah baru di dalam software sangat banyak mengharuskan anda harus mempelajari bahasa baru untuk memahami. Sebagai contoh pada Pro Tools, LFO berubah menjadi Warbler, lalu Equalizer menjadi HiFi. Namun ketiga DAW ini bekerja layaknya mesin melihat setiap detail dari track anda tanpa ada komponen yang tersembunyi. Pilihan anda: Pro Tools, Reaper dan Samplitude.
- Scenario: Saya ingin bekerja dengan cepat, saya butuh semua yang otomatis untuk mempermudah saya.
- Solution: Ableton live sangat cocok untuk anda, namun Cubase, Logic dan Sonar juga mungkin cocok untuk anda. Karena kemudahan penggunaan keempat DAW ini anda dapat bekerja lebih cepat. Pilihan anda: Ableton Live, Cubase, Logic, Sonar.
KESIMPULAN
Jadi apakah ada DAW yang paling baik dibandingkan yanng lain..?
I don't think so.
Masing - masing DAW memiliki kelibihan yang harus anda sesuaikan dengan kebutuhan anda. Pada umumnya mereka akan bekerja sama saja, namun beberapa memiliki fitur yang lebih banyak di banding yang lain.
jadi setelah anda membaca skenario dan solusi di atas mungkin akan membantu anda menentukan DAW mana yang cocok untuk anda. Jangan membuang waktu anda untuk menentukan mana yang cocok.
CHOOSE ONE. LEARN IT. BE GOOD AT IT..!!!
Apabila anda merasa artikel ini bermanfaat,
- Jangan lupa untuk berbagi artikel ini, atau
- Follow us on Social Media below....
Terima kasih...